Sabtu, 23 November 2013

Sholat Fardhu


A. Definisi & Pengertian Sholat Fardhu / Wajib Lima Waktu

Menurut bahasa shalat artinya adalah berdoa, sedangkan menurut istilah shalat adalah suatu perbuatan serta perkataan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam sesuai dengan persyaratkan yang ada.

B. Hukum, Tujuan dan Syarat Solat Wajib Fardhu ‘Ain

Hukum sholat fardhu lima kali sehari adalah wajib bagi semua orang yang telah dewasa atau akil baligh serta normal tidak gila. Tujuan shalat adalah untuk mencegah perbuatan keji dan munkar.

Untuk melakukan shalat ada syarat-syarat yang harus dipenuhi dulu, yaitu :
1. Beragama Islam
2. Memiliki akal yang waras alias tidak gila atau autis
3. Berusia cukup dewasa
4. Telah sampai dakwah islam kepadanya
5. Bersih dan suci dari najis, haid, nifas, dan lain sebagainya
6. Sadar atau tidak sedang tidur

Syarat sah pelaksanaan sholat adalah sebagai berikut ini :
1. Masuk waktu sholat
2. Menghadap ke kiblat
3. Suci dari najis baik hadas kecil maupun besar
4. Menutup aurat

C. Rukun Shalat

Dalam sholat ada rukun-rukun yang harus kita jalankan, yakni :
1. Niat
2. Posisis berdiri bagi yang mampu
3. Takbiratul ihram
4. Membaca surat al-fatihah
5. Ruku / rukuk yang tumakninah
6. I’tidal yang tuma’ninah
7. Sujud yang tumaninah
8. Duduk di antara dua sujud yang tuma’ninah
9. Sujud kedua yang tuma’ninah
10. Tasyahud
11. Membaca salawat Nabi Muhammad SAW
12. Salam ke kanan lalu ke kiri

D. Yang Membatalkan Sholat

Dalam melaksanakan ibadah salat, sebaiknya kita memperhatikan hal-hal yang mampu membatalkan shalat kita, contohnya seperti :
1. Menjadi hadas / najis baik pada tubuh, pakaian maupun lokasi
2. Berkata-kata kotor
3. Melakukan banyak gerakan di luar sholat bukan darurat
4. Gerakan sholat tidak sesuai rukun shalat dan gerakan yang tidak tuma’ninah.


Biografi Farisha Munding Setiawan


Biografi



Nama saya Farisha Munding Setiawan, saya lahir di Aikmel tanggal 4 maret 1995, hobi saya bermain futsal, basket, voly dan bulutangkis, saya anak pertama dari 3 bersaudara, adek saya yang pertama bernama Afrisha Sekar Namira dan yang ke dua bernama Alfito Defarga Kurniawan, dan orang tua saya bernama Sudianto dan Anti Surminatun.
Saya memulai pendidikan saya sejak berumur 5 tahun di TK PGRI Aimel yang terletak tidak jauh dari rumah saya, saya menyelesaikan pendidikan saya di Taman Kanak-kanak selama 2 tahun, seteleh lulus dari Taman Kanak-kanak saya langsung melanjutkan pendidikan saya di SD Negeri 1 Lenek selama 6 tahun, dan selama saya belajar di SDN 1 Lenek saya selalu menjadi pengurus kelas dari kelas 1 sampai kelas 6 atau dari saya baru masuk di SDN 1 Lenek sampai saya lulus dari SDN 1 Lenek.
            Setelah saya lulus dari SD Negeri 1 Lenek, saya melanjutkan pendidikan saya di SMP Negeri 1 Aikmel selama 3 tahun, dan sejak saya masuk di SMP Negeri 1 Aikmel saya mulai tertarik dan langsung mengikuti OSIS  (Organisasi Siswa Intra Sekolah) selama 2 tahun, selain itu saya mengikuti eksrakulikuler basket dan voly selama 1 tahun.
Setelah saya lulus dari SMP Negeri 1 Aikmel saya melanjutkan pendidikan saya di SMA Negeri 1 wanasaba selama 3 tahun, setelah saya masuk di SMAN 1 Wanasaba saya langsung melanjutkan apa yg pernah saya ikuti pada saat saya SMP dulu, yaitu OSIS, Basket dan Voly. Tapi Basket dan Voly hanya saya ikuti selama 1 tahun dan OSIS selama 2 tahun, kerena pada saat saya naik ke kelas 2, saya terpilih menjadi Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA) dan setelah selasai mengibarkan bendera Sang Merah Putih, saya langsung mendirikan Organisasi baru di sekolah saya dan saya langsung menjadi ketua sekaligus pelatih dari organisasi itu, nama organisasi itu adalah CAPAS (Calon PASKIBRA) yang bertujuan untuk mendidik anak-anak untuk menjadi calon PASKIBRA sebelum sleksi pada tahun berikutnya. Selain organisasi-organisasi yang sudah saya tuliskan di atas, saya juga mengikuti organisasi PMR (Palang Merah Remaja) dan menjadi ketua untuk organisasi itu selama 1 tahun karena pada saat saya kelas 3 saya tidak diijinkan untuk mengikuti organisasi apapun di sekolah tersebut oleh pihak sekolah, karena mereka beranggapan kelas 3 itu harus mulai fokus belajar karena itu adalah penentuan bagi kami untuk menentukan nasib kami selanjutnya di perguruan tinggi nanti, dan juga kelas 3 masuk.a tidak selama 1 tahun tapi hanya beberapa bulan saja.
Setelah saya lulus dari SMA Negeri 1 Wanasaba, saya melanjutkan pendidikan saya di luar daerah kelahiran saya tepatnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), saya bersekolah di salah satu perguruan tinggi swasta yang ada di Yogyakarta, tepatnya nama sekolah tersebut adalah UST (Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa) dan di Universitas tersebut saya mengambil jurusan PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) atas saran dari keluarga besar saya dan kebetulan juga saya memang berminat menjadi seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil), dan itu trus berlanjut hingga sekarang.